TRANSLATOR

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google
News Update :

Dibalik Makna Surat Al-kafirun Yang Mengagumkan

Kamis, 16 Februari 2012

Assalamualaikum wr wb

S
audara-saudara seagama, apakah anda pernah membaca surat Al-Kafirun dan menghayati makna yang tersirat dari surat tersebut? Kami kira sudah. Sekarang kami punya pertanyaan, taukah anda filosofi apa yang terkandung di surat Al-Kafirun?  Kita akan membawa anda semua menuju sebuah kebenaran. Let’s start...!

Coba bayangkan, jika semua agama sama, pasti tidak ada perbedaan. Jika semua agama itu benar, pasti tidak ada yang ingin benar sendiri. Dan jika semua agama menyembah tuhan yang sama, nggak perlu ada pertumpahan darah diantara kita. Tapi, faktanya memang berbanding 180 derajat. Lalu, kenapa harus disamakan?
Sayangnya, sekarang banyak pihak yang telah mengotori semua itu. GagasanMereka berpendapat bahwa Agama sumbernya hanya satu, yaitu dari sang pencipta.  Usaha-usaha mereka menjurus ke perdamaian dunia sehingga mereka berdalil “Kenapa semua itu harus ada perbedaan? ,perbedaan bukannya sumber dari konflik yang telah berkembang saat ini dan dapat membahayakan seluruh umat di dunia. “
Tapi jika kita kaji lebih jauh menggunakan pikiran yang jernih & tidak terpengaruh oleh dunia luar, kita justru menemukan bahwa sesungguhnya agama itu memang beda. Sangat berbeda. Bukan hanya berbeda, tapi sangat bertentangan juga saling menentang satu sama lain. Apakah itu yang dinamakan perdamaian dunia? Kita menjawab “TIDAK” .
Itu sebabnya kita tidak bisa hanya menjawab pertanyaan itu dengan logika dan hawa nafsu. Tapi kebenaran yang haqiqi hanya milik ALLAH SWT semata. Coba kita asumsikan bahwa kebenaran tersebut diserahkan kepada masing-masing insan, maka yang muncul bukan kebenaran melainkan pembenaran atas teori yang mereka buat sendiri dan mereka akui sendiri. Selain itu, pendapat mereka miskin makna dan kaya dengan kesalahan persepsi yang sangat mutlak.
Minggu kemarin kami telah mendapatkan pelajaran yang sangat-sangat berharga dari mentor kami. Beliau mengajarkan kepada kami apa itu serangan pemikiran. Sekarang kami akan mengelaborasikan dan mengkaitkan perang pemikiran, surat Al-Kafirun, dan pertanyaan di atas.
Serangan pemikiran ini bisa diibaratkan sebagai virus yang ada di dalam tubuh kita. Itu sangat berbahaya tapi lebih berbahayanya lagi jika serangan pemikiran langsung menyerang ke hati, pemikiran, dan kepercayaan kita. Serangan seamacam ini biasanya dilancarkan oleh para penentang ajaran islam. Mereka menggerogoti hati dan kepercayaan umat islam secara perlahan dan terselubung. Tapi pada akhirnya itu menyebabkan sebuah malapetaka bagi umat islam.
Serangan pemikiran ini bisa digambarkan ketika kita mengatakan bahwa “1+1=2”. Itu adalah jawaban yang benar. Tapi serangan pemikiran ini akan menyebabkan pemikiran umat islam berubah menjadi “1+1=11” dan itu tidak dirasaka oleh umat islam. Ini bahayanya.
Sekarang kita kaitkan.
Arti dari surat al-kafirun ayat terakhir berbunyi “untukku agamaku, untukmu agamamu”. AlQuran saja mengatakan seperti itu, kenapa kita harus terpengaruh oleh serangan pemikiran dari kaum yang tidak mendukung umat islam? Bukankah itu termasuk pendustaan terhadap agama kita, yaitu islam??
Jadi, kita tegaskan lagi bahwa agama itu semuanya memang beda dan kita umat islam mempercayai bahwa agama yang benar adalah islam, Tuhan kita hanyalah ALLAH, Rasul kita Muhammad, dan pegangan kita adalah AlQuranul Karim serta Hadist.
Lalu, apakah hanya sebatas itu? Tidak!
Dengan momen Maulid Nabi ini, Kita harus mempertebal kepercayaan, iman, dan Islam kita, selalu mendekatkan diri kepada ALLAH agar bisa terhindar dari serangan – serangan pemikiran dari kaum yang tidak mendukung adanya islam.

Created By : Admin dibalikdinding.blogspot.com
Aditia Prasetio , Elfa Kurnia Pratama , Surya Pratama Brilliantika
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan Berikan Komentar Anda untuk membantu perbaikan. Atau jika anda ingin berdikusi di sini.

 

© Copyright X-9 Moeslim SMANSAPA 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by My-Axes | Powered by Blogger.com.